Di tengah gempuran bisnis minuman kekinian, ada satu nama yang berhasil mencuri perhatian netizen Teh Cumel. Lewat akun TikTok-nya, Teh Cumel berhasil membangun personal branding yang kuat sekaligus menjadikan jualan es kulkul dan es cemil miliknya viral. Tidak hanya berhasil dari sisi penjualan, Teh Cumel juga menjadi inspirasi bagi banyak pelaku usaha mikro di Indonesia.

Lalu, bagaimana perjalanan bisnis Teh Cumel hingga bisa sukses seperti sekarang? Mari kita pelajari langkah-langkahnya, dari awal jualan es kulkul hingga mengembangkan produk es cemil yang kini makin digemari banyak orang.

 

Awal Mula: Menjual Es Kulkul dari Rumah

Teh Cumel memulai usahanya dari sesuatu yang sederhana: jualan es kulkul rumahan. Es kulkul miliknya berbeda dari es krim biasa. Es ini terbuat dari potongan buah segar yang ditusuk menggunakan stik, lalu dibekukan. Setelah beku, stik buah tersebut dicelupkan ke dalam lelehan cokelat dan diberi topping seperti meses, kacang, atau remahan biskuit.

Kombinasi rasa buah segar dan cokelat leleh ini menciptakan camilan yang tidak hanya enak, tapi juga menarik secara visual. Dengan modal peralatan dapur seadanya dan kreativitas dalam menyajikan topping yang variatif, Teh Cumel mulai menawarkan es kulkul di lingkungan rumahnya.

Yang menarik, ia tidak hanya mengandalkan rasa, tapi juga penampilan. Es kulkul buatannya berwarna-warni, menarik secara visual, dan tentu saja, menggugah selera. Hal ini menjadi nilai tambah, terutama di era media sosial seperti sekarang.

Kekuatan Media Sosial: TikTok sebagai Etalase Digital

Salah satu faktor terbesar dari kesuksesan Teh Cumel adalah kemampuannya memanfaatkan media sosial, khususnya TikTok. Ia secara konsisten mengunggah video seputar aktivitas jualan: mulai dari proses membuat es, menyusun pesanan, hingga interaksi dengan pembeli.

Gaya bicaranya yang santai, apa adanya, dan penuh semangat membuat videonya relatable bagi banyak orang. Tanpa disadari, konten tersebut bukan hanya menghibur, tapi juga mengedukasi dan memotivasi. Tak heran jika videonya sering masuk FYP (For You Page) dan ditonton jutaan kali.

Konsistensi dan Inovasi Produk

Setelah es kulkul miliknya mulai dikenal, Teh Cumel tidak berhenti sampai di situ. Ia terus melakukan inovasi produk. Salah satunya adalah menciptakan "es cemil", sajian es krim yang unik dan menggoda.

Es cemil terdiri dari es krim serut yang dibentuk bulat-bulat kecil, biasanya terdiri dari tiga rasa klasik: cokelat, stroberi, dan vanila. Es krim ini kemudian disajikan dalam paper bowl yang bagian dasarnya dilapisi dengan roti tawar. Di atasnya, ditambahkan berbagai topping seperti puding, choco chip, meses, choco crunch, dan beragam topping kekinian lainnya.

Tampilan yang warna-warni dan tekstur yang beragam membuat es cemil menjadi favorit banyak orang, terutama anak muda yang gemar berburu jajanan estetik dan menyegarkan. Dengan kreativitasnya, Teh Cumel berhasil menjadikan es cemil bukan hanya makanan, tapi juga pengalaman visual dan rasa.

Tak hanya menjual, ia juga rajin berbagi resep dan tips jualan kepada para followers-nya, yang membuatnya semakin dipercaya dan dihormati sebagai pelaku usaha kecil yang inspiratif.

Strategi Bisnis yang Bisa Ditiru

Kisah Teh Cumel menawarkan banyak pelajaran penting bagi siapa pun yang ingin memulai usaha sendiri. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu tiru dari Teh Cumel:

1. Mulai dari yang ada

Jangan tunggu semuanya sempurna. Teh Cumel memulai bisnis es kulkul hanya dengan peralatan dapur yang ada di rumah. Ia menggunakan freezer rumahan, stik kayu sederhana, dan bahan-bahan yang mudah dijangkau seperti buah lokal dan cokelat batang. Ini membuktikan bahwa memulai bisnis tidak harus dengan modal besar. Fokuslah dulu pada eksekusi dan kualitas rasa.

2. Konsisten di media sosial

Teh Cumel rajin membagikan aktivitasnya sehari-hari dalam membuat es kulkul dan es cemil. Ia tidak selalu menampilkan video yang 'niat' secara sinematografi, tapi justru kejujurannya dan gayanya yang santai membuat orang merasa dekat. Konsistensi dalam mengunggah konten membuat audiensnya merasa 'kenal' dan ikut bertumbuh bersama bisnisnya.

3. Kenali pasar dan tren

Teh Cumel peka terhadap tren jajanan yang sedang digemari. Ia mengamati konten viral dan menyesuaikannya dengan produk jualannya. Contohnya, menciptakan varian es cemil dengan berbagai topping dan rasa yang disukai anak-anak muda. Ia juga mengikuti tren visual makanan yang 'Instagramable' dan 'TikTokable', karena tahu bahwa tampilan sangat berpengaruh terhadap daya tarik produk.

4. Perhatikan tampilan produk

Tak hanya enak, produk juga harus menggoda secara visual. Teh Cumel menyusun es cemil dengan warna-warna cerah dari topping seperti choco chip, meses warna-warni, dan puding lucu. Ia juga menggunakan kemasan menarik seperti paper bowl dan tutup bening, agar produk tetap terlihat menggoda bahkan sebelum dibuka. Ini penting agar produk mudah difoto dan dibagikan di media sosial.

5. Bangun hubungan dengan audiens

Selain menjual, Teh Cumel aktif membalas komentar, memberikan tips, dan bahkan menyemangati followers-nya untuk ikut berjualan. Ia hadir sebagai sosok yang ramah dan menyenangkan, bukan hanya penjual. Dengan cara ini, pelanggan merasa terhubung secara emosional dan menjadi bagian dari perjalanan bisnisnya. Ini yang menciptakan loyalitas jangka panjang. Jawab komentar, buat konten yang engaging, dan jadilah diri sendiri.

Tantangan dan Mentalitas Pengusaha

Meski terlihat menyenangkan di media sosial, perjalanan bisnis Teh Cumel tentu tidak selalu berjalan mulus. Ia juga menghadapi berbagai tantangan yang kerap dialami pelaku usaha kecil, seperti cuaca buruk yang membuat es tidak laku, harga bahan baku yang fluktuatif, hingga kesulitan menjaga kualitas produk saat permintaan membludak.

Selain tantangan teknis, Teh Cumel juga harus berhadapan dengan tantangan psikologis. Tidak sedikit komentar negatif dan cibiran yang datang dari netizen, terutama ketika kontennya mulai viral. Ada yang meremehkan, mengkritik cara bicaranya, bahkan menuduhnya sekadar 'ikut-ikutan tren'. Namun semua itu tidak menyurutkan langkahnya. Ia memilih untuk fokus pada tujuan, bukan gangguan.

Yang membedakannya dari banyak orang adalah mentalitasnya. Teh Cumel punya tekad baja. Ia tidak mudah patah semangat, bahkan menjadikan kritik sebagai bahan refleksi dan pembelajaran. Saat cuaca hujan membuat dagangan sepi, ia membuat strategi promosi. Saat harga bahan naik, ia mencari alternatif bahan lain tanpa mengorbankan kualitas. Ketika rasa lelah datang, ia mengingat kembali alasan mengapa ia memulai.

Sikap resilien seperti ini sangat penting bagi siapa pun yang ingin memulai usaha. Dunia bisnis tidak selalu manis, tapi bagi mereka yang bisa bertahan dan terus berkembang, akan selalu ada jalan untuk sukses. Teh Cumel membuktikan bahwa yang paling penting bukan seberapa sering kita jatuh, tapi seberapa cepat kita bangkit dan belajar dari jatuh itu.

Mentalitas pengusaha bukan hanya tentang keberanian mengambil risiko, tapi juga kesiapan untuk menghadapi ketidakpastian, tetap rendah hati, dan terus berproses. Inilah fondasi yang membuat bisnis Teh Cumel bisa terus bertahan dan berkembang hingga hari ini.

Kesimpulan

Kisah Teh Cumel membuktikan bahwa siapa saja bisa sukses memulai usaha dari rumah, asalkan punya niat, konsistensi, dan keberanian untuk tampil di depan publik. Dengan menjual es kulkul dan es cemil yang sederhana namun menarik, serta didukung oleh strategi media sosial yang cerdas, Teh Cumel berhasil mengubah bisnis kecil menjadi inspirasi nasional.

Bagi kamu yang ingin memulai usaha sendiri, tak ada salahnya meniru langkah-langkah Teh Cumel. Mulailah dari hal kecil, manfaatkan media sosial, dan jangan ragu untuk belajar dari proses. Siapa tahu, kamu bisa jadi viral selanjutnya!

 


Credit

  1. Captured on SajianLezat.com (www.sajianlezat.com), captured on Mei 2, 2025

0 Comments

Leave a comment